Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hindari 8 Kesalahan Cara Mengatur Keuangan Jualan Online

Jualan online merupakan suatu kegiatan sampingan yang cukup potensial di masa kini. Bahkan, tak sedikit orang yang menggantungkan penghasilan utamanya pada usaha ini. Tentu, agar berkembang, perlu adanya cara mengatur keuangan jualan online.

Sayangnya, hal ini justru sering menjadi hal yang dikesampingkan oleh para pemilik online shop. Banyak yang membiarkan keuangan jualannya berjalan begitu saja, tanpa adanya perencanaan atau pengaturan. 

Terkadang para pebisnis online tersebut baru menyadari kekacauan keuangannya pada saat yang sudah terlambat. Akibatnya, usaha tersebut perlahan-lahan terpaksa gulung tikar. 

Cara Mengatur Keuangan Jualan Online

Hindari 8 Kesalahan Cara Mengatur Keuangan Jualan Online

Pencatatan keuangan hasil jualan menjadi kunci dalam sebuah pengaturan bisnis. Sayangnya, banyak pemilik online shop yang enggan melakukan pengaturan ini. Bahkan, beberapa justru melakukan beberapa kesalahan ini.

1. Tidak Memisahkan Antara Keuangan Pribadi dan Bisnis

Kesalahan yang paling sering terjadi dalam cara mengatur keuangan jualan online adalah terjadinya campur aduk antara uang pribadi dan bisnis. Ini merupakan karakteristik bisnis perorangan.

Banyak olshopper yang menganggap uang bisnis adalah milik milik pribadi. Ini karena awalnya, modal bisnis pun berasal dari uang sendiri. Namun ini jelas merupakan kesalahan fatal.

Baca juga : 8 Ide Toko Online yang Mudah Dijalani dan Dijamin Laris 

Seharusnya, dari awal membuat pemisahan yang jelas. Dengan demikian, akan mudah memantau perkembangan bisnis. Pengaturan uang tersebut memastikan bahwa dana untuk pengembangan bisnis selalu tersedia, bukannya habis untuk belanja pribadi.

2. Mengabaikan Pencatatan Harian

Selanjutnya adalah kebiasaan buruk dalam menunda pencatatan. Salah satu cara mengatur keuangan jualan online yang efektif adalah membuat pencatatan secara lengkap dan mendetail.

Sayangnya, banyak pemilik online shop suka menunda pencatatan ini. Akhirnya menjadi semakin enggan dan mengabaikannya. Ketika sadar, semuanya sudah terlambat. Keuangan kacau balau dan susah menelusuri riwayat transaksinya.

Inilah yang membuat pemilik bisnis online merasa heran pada kondisi usahanya. Banyak transaksi terjadi, tetapi dana yang tersedia sangat minim. Bisa jadi, saat harus kulakan, uangnya justru kurang. Jelas ini berarti keuangan bisnis sangat tidak sehat.

3. Kurang Tepat dalam Menentukan Harga

Keuntungan terlalu tipis akibat biaya yang besar sering menjadi pangkal kesalahan dalam penerapan cara mengatur keuangan jualan online ini. Biasanya penyebabnya adalah kurang memahami komponen biaya, sehingga gagal menetapkan HPP.

Mengetahui Harga Pokok Penjualan (HPP) ini sangatlah penting untuk menentukan nilai jual suatu produk. Dengan mengetahui HPP, penjual dapat menentukan seberapa margin keuntungan yang diinginkan.

Kadang orang menganggap harga kulakan adalah HPP, padahal tidak sesederhana itu. Ada komponen biaya lain yang harus masuk ke dalam perhitungan. Kesalahan inilah yang sering membuat keuangan jualan online jadi kacau karena untungnya minim.

4. Tidak Membuat Jadwal Pembayaran Rutin

Tagihan listrik, air, telepon, gaji karyawan, dan internet, merupakan jenis pengeluaran rutin. Begitu juga dengan tagihan yang berasal dari suplier. Itulah sebabnya, salah satu cara mengatur keuangan jualan online adalah menjadwalkan pembayarannya.

Sayangnya, banyak pelaku online shop yang mengabaikan hal ini. Seringkali terjadi penundaan pembayaran tagihan yang akhirnya menumpuk di satu waktu dan menjadi beban.

Tidak menjadwalkan pembayaran tagihan justru sering membuat keuangan jualan tampak ‘gemuk’ di suatu saat, sehingga menggoda untuk digunakan. Jadi salah satu cara mengatur keuangan jualan adalah dengan membayar tagihan tepat waktu.

5. Menganggap Pendapatan Adalah Keuntungan

Satu lagi kesalahan yang sering dilakukan olshopper adalah menganggap pemasukannya adalah keuntungan yang bisa langsung dibelanjakan. Bahkan, sering menggunakan uang jualan tersebut untuk kebutuhan konsumtif yang tidak mendesak. 

Ini jelas merupakan cara mengatur keuangan jualan online yang salah. Ujung-ujungnya nanti, uang modal pun akan ikut terpakai hingga habis. Langkah yang benar adalah mencatat biaya dengan detail agar bisa menentukan keuntungan bersih.

Selain itu, pengaturan keuangan terkait seberapa banyak kauntungan yang bisa dipakai sangatlah perlu. Tidak semua keuntungan boleh digunakan pemilik untuk pengeluaran konsumsinya. Perlu ada pengaturan yang jelas.

Dari keuntungan yang diperoleh, ada baiknya membaginya menjadi tiga. Masing-masing bagian memiliki pos sendiri. Satu buat konsumsi, pengembangan usaha, dan dana cadangan.

Dengan cara mengatur keuangan jualan online ini, bisnis jadi selalu memiliki dana untuk perkembangannya. Selain itu, apabila ada kendala di luar perkiraan, dapat mengatasinya menggunakan dana cadangan tersebut.

6. Over Stock

Pengaturan keuangan yang baik akan memberikan informasi yang tepat mengenai kebutuhan stok barang. Dengan pencatatan transaksi yang tepat akan lebih efektif dalam menghindari terjadinya over stock.

Pada kenyataannya, banyak pemilik online shop yang tidak menerapkan pengaturan ini. Pengabaian terhadap data penjualan, membuat sering terjadi kesalahan dalam menentukan jenis dan jumlah barang stoknya.

Adanya kesalahan dalam stok ini bisa berdampak pada kerugian yang besar. Barang jualan jadi menumpuk dan membuat keuangan menjadi mandek. Tentu saja akan berujung pada terhambatnya pertumbuhan usaha.

7. Kurang Memahami Bahasa Akuntansi

Banyak pebisnis online yang enggan mempelajari akuntansi. Akibatnya, mereka kurang memahaminya, bahkan sering mengabaikannya. Setiap pencatatan keuangan yang ada dianggap sekadar angka saja. 

Ada baiknya menghilangkan kebiasaan ini. Salah satu hal yang paling penting adalah dengan mempelajari akuntansi. Dengan demikian, pengaturan keuangan lebih mudah dan sesuai dengan kaidah akuntasi.

Cara ini juga penting jika nantinya pencatatan keuangan dilakukan oleh orang lain. Tanpa mengetahui bahasa akuntansi, ada kemungkinan data keuangan dimanipulasi tanpa sang pemilik menyadarinya.

8. Tidak Membuat Laporan Keuangan

Banyak pemilik online shop mengabaikan pembuatan laporan keuangan. Ini termasuk fatal, karena laporan keuangan dapat memberikan gambaran mengenai keadaan keuangan bisnis jualan tersebut.

Laporan keuangan juga bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan. Tanpa adanya dasar pertimbangan tersebut, bisa jadi keputusan yang diambil hanya berupa kira-kira semata.

Jadi, sangat penting membuat laporan keuangan, baik bulanan, maupun tahunan. Tidak peduli bisnis jualannya masih dalam skala kecil, pelaporan semacam ini sangat penting untuk dilakukan.

Baca juga : Inilah Rahasia Cara Agar Olshop Banyak yang Order

Beberapa kesalahan dalam menerapkan cara mengatur keuangan jualan online tersebut seharusnya tidak menjadi budaya. Caranya adalah mengubah mindset. Hindari anggapan bahwa bisnis tersebut adalah milik pribadi.

Bisnis harus mampu berdiri terpisah dari perekonomian keluarga. Dengan demikian, tindakan maupun keputusan bersifat emosional yang mungkin terjadi dapat dihindari.

Itulah tadi beberapa cara mengatur keuangan jualan online dan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pemilik olshop. Hindari kesalahan tersebut agar jualan semakin menguntungkan dan dapat berkembang baik. 

Jika Anda sedang membutuhkan sebuah Hosting, silahkan order Hosting di Niagahoster.  

Semoga bermanfaat.
Terima kasih.